Laman

Senin, 27 Januari 2014

Pendidikan Dalam Konsep Islam

A. Definisi Pendidikan Islam

Pendidikan Islam lebih menekankan pribadi dapat tumbuh menajdi hamba Allah yang punya kepribadian baik dari segi jasmani maupun rohani dan tanggung jawab yang tinggi karena tugas manusia sebagai khalifah di Bumi. Dengan begitu manusia mampu memimpin kehidupannya sesuai dengan niali-nilai islam yang sudah melekat pada kepribadiannya.

Pengertian pendidikan Islam dengan sendirinya adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Oleh karena itu Islam mempedomani seluruh aspek kehidupan manusia muslim baik duniawi maupun ukhrowi. Mengingat luasnya jangkauan pendidikan Islam, maka pendidikan Islam menganut sistem terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umat manusia, karena kebutuhan manusia semakin meluas dari zaman ke zaman. Mulai dari pendidikan teknologi, social sampai pendidikan rohaniyah itu sendiri.

Ada pula yang berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan Al-Qur’an, Hadits dan akal. Penggunaan dasar ini haruslah berurutan, al-Qur’an terlebih dahulu dijadikan sebagai sumber dari segala sumber, bila tidak ada atau tidak jelas didalam Al-Qur’an maka harus dicari dalam hadits, bila tidak juga jelas atau tidak ada didalam hadits barulah digunakan akal, tetapi pemikiran dengan akal tidak boleh bertentangan sedikitpun dengan Al-Qur’an dan Hadis.

Pendidikan sekarang juga semakin maju dengan kemajuan zaman yang didalamnya banyak menimbulkan pro dan kontra, untuk itu Pendidikan Islam harus bisa mengatasi dan mencari solusi terbaik untuk mencetak generasi yang belajar ilmu agama islam melalui system dan proses untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam.


B. Asas Pendidikan Islam

Pendidikan termasuk salah satu kebutuhan dasar manusia, ia menjadi jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu. Sedangkan ilmu akan menjadi penopang dalam hidupnya. Oleh karena itu, islam tidak saja mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, bahkan memberi dorongan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan kebenaran hakiki dan memanfaatkan ilmu yang dimiliki untuk berjuang di jalan kebenaran.

Rosulullah SAW bersabda, “Tuntutlah oleh kalian akan ilmu pengetahuan, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah SWT, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shodaqoh. Sesungguhnya ilmu itu akan menempatkan pemiliknya pada kedudukan tinggi lagi mulia. Ilmu adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat. (HR. Ar-Rabi’)

Aqidah Islam menjadi asas dari ilmu pengetahuan. Bukan berarti semua ilmu pengetahuan yang dikembangkan harus bersumber pada aqidah Islam, karena memang tidak semua ilmu pengetahuan lahir dari aqidah Islam. Yang dimaksud adalah aqidah Islam harus dijadikan standar penilaian. Ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan aqidah Islam tidak boleh dikembangkan dan diajarkan kecuali untuk dijelaskan kesalahannya.


C. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam pada hakikatnya adalah realisasi dari ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi bagi kesejahteraan umat manusia di dunia dan akhirat.

Adapun rumusan yang ditetapkan dalam kongres sedunia tentang pendidikan Islam, bahwa pendidikan Islam mempunyai tujuan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individual dan makhluk sosial yang meng hamba kepada Khaliknya yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran agamanya. Oleh karena itu Pendidikan Islam bertujuan untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indera. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniyah, ilmiah maupun bahasanya baik perorangan maupun kelompok.

Jadi tujuan akhir dari pendidikan Islam itu terletak dalam realisasi sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, baik perorangan, masyarakat maupun sebagai umat manusia keseluruhan.

Mengingat tujuan pendidikan yang begitu luas, maka tujuan tersebut dibedakan dalam beberapa bidang menurut tugas dan fungsi manusia sebagai berikut:

a. Tujuan individual, melalui proses belajar dalam rangka mempersiapkan dirinya dalam kehidupan dunia dan akhirat.

b. Tujuan sosial, berhubungan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan untuk menambah pengalaman dan kemajuan hidup.

c. Tujuan profesional, menyangkut pengajaran seperti ilmu, seni dan profesi serta sebagai suatu kegiatan dalam masyarakat.

Oleh karena tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan cita-cita mewujudkan nilai-nilai islam, maka pendidikan merupakan dasar dalam mencapai nilai-nilai tersebut. Adapun pendidikan yang tidak singkron dengan nilai islam, sudah seharusnya itu ditinggalkan dan diganti dengan pendidikan yang berlandaskan akhlakul karimah.


D. Metodologi Pendidikan Islam

Metodologi pendidikan Islam adalah suatu ilmu pengetahuan tentang metode yang digunakan oleh pendidik. Sebagai salah satu disiplin ilmu, pendidikan Islam juga memiliki metodologi yaitu metodologi pendidikan.

Adapun beberapa metodologi yang dipakai dalan pendidikan Islam adalah:

1. Metode mendidik secara kelompok disebut “metode mutual education”. Dengan cara berkelompok inilah maka proses pemahaman ilmu pengetahuan lebih efektif, oleh karena satu sama lain dapat saling bertanya dan saling mengoreksi bila satu sama lain melakukan kesalahan.

2. Metode pendidikan dengan menggunakan cara instruksional, yaitu yang bersifat mengajar tentang ciri-ciri sesuatu (orang yang beriman) dalam bersikap dan bertingkah laku agar mereka dapat mengetahui bagai mana seharusnya mereka bersikap dan berbuat sehari-hari.

3. Metode mendidik dengan bercerita, yaitu dengan cara mengisahkan peristiwa sejarah hidup manusia masa lampau yang menyangkut ketaatan atau kemungkaran dalam hidup terhadap perintah Allah SWT. Insyaallah dimasa dewasanya cerita demikian tetap berpengaruh dalam jiwanya.

4. Metode bimbingan dan penyuluhan. Dengan metode ini manusia akan mampu mengatasi segala bentuk kesulitan hidup yang dialami atas dasar iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan metode ini diperlukan suatu pendekatan melalui sikap yang lemah lembut dan lunak hati dengan gaya menuntun atau membimbing kearah kebenaran.

5. Metode yang cukup besar pengaruhnya dalam mendidik adalah metode pemberian contoh dan teladan. Allah telah menunjukan bahwa contoh keteladanan dari kehidupan nabi Muhammad adalah banyak mengandung nilai paedagogis bagi manusia.

6. Metode diskusi. Melalui metode ini manusia didik dengan tujuan lebih memantapkan pengertian dan sikap pengetahuan mereka terhadap sesuatu masalah.

Metode pendidikan Islam yang dikehendaki oleh umat Islam itu pada hakikatnya adalah “methode of education through the teaching of Islam” (metode pendidikan melalui ajaran islam). Dan masih banyak lagi metode-metode lain untuk digunakan dalam mendidik.


E. Konsep Pendidikan Islam

Jika makna pendidikan Islam telah terdistorsi oleh konsep-konsep dari Barat, maka konsepnya sudah tentu bergeser dari konsep dasar pendidikan Islam. Konsep pendidikan Islam seharusnya tidak akan mengambil sesuatu yang bukan haknya, atau meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, tidak menempuh cara yang salah dalam mencapai tujuan dan tidak salah dalam menentukan tujuan hidup.

Oleh sebab itu pendidikan Islam harus dikembalikan pada konsep dasarnya, yaitu merujuk kepada pandangan hidup Islam, yang dimulai dengan konsep manusia yang fitrah. Artinya pendidikan harus diartikan sebagai upaya mengembangkan individu sesuai dengan fitrahnya. Seperti yang tertuang dalam Al-A’raf : 172, manusia di alam ruh telah bersyahadah bahwa Allah adalah Tuhannya. Inilah sebenarnya yang dimaksud hadits Nabi bahwa “manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah”.

Pendidikan Islam tidak hanya menekankan pada aspek kognitif (ta’lim) dan meninggalkan aspek afektif (amal dan akhlaq). Pendidikan yang terlalu intelektualistis juga bertentangan dengan fitrah. Al-Qur’an mensyaratkan agar fikir didahului oleh zikir (Ali Imran:191). Fikir yang tidak berdasarkan pada zikir hanya akan menghasilkan cendekiawan yang luas ilmunya tapi tidak saleh amalnya. Ilmu saja tanpa amal, menurut Imam al-Ghazzali adalah gila dan amal tanpa ilmu itu sombong. Dalam pendidikan Islam keimanan harus ditanamkan dengan ilmu, ilmu harus berdimensi iman, dan amal mesti berdasarkan ilmu. Begitulah, pendidikan Islam yang sesuai dengan fitrahnya, yaitu pendidikan yang beradab.



F. Kesimpulan

Pendidikan dalam Islam adalah hal yang paling utama, karena hidup tanpa ilmu pengetahuan akan tersesat dan tidak tau arah. Akan tetapi dalam menuntut ilmu pengetahuan, Islam mempunyai metode maupun konsep agar tetap sesuai dengan syariat dan tidak melenceng dari Al-Quran dan Hadits. Terutama ilmu yang menyangkut dengan nilai-nilai yang mengandung akhlakul karimah.

Dalam menuntut ilmu ada beberapa bagian yang menjadi banyak manfaat sesuai dengan fungsi masing-masing, seperti ilmu untuk individu, social maupun professional. Untuk menunjang itu semua, dalam Islam ada konsep menuntut ilmu, yaitu harus menyeimbangkan antara dzikir dan fikir. Karena dzikir tanpa fikir itu sombong dan fikir tanpa dzikr hanya akan menghasilkan cendekiawan yang kurang saleh.

Dengan demikian sudah jelas bahwa konsep pendidikan dalam Islam sangat memperhatikan detail-detail, hingga membuat orang Islam yang menuntut ilmu tidak terjebak dalam kesombongan ataupun kurangnya nilai-nilai kesalehannya.